Dalil-dalil Al-Quran dan Hadist Nabi saw yang memperbolehkan melakukan perayaan Maulid Nabi saw



Bismillah hirRohman nirRohim

Anjuran bergembira atas rahmat dan karunia Allah kepada kita. Allah SWT
berfirman: "Katakanlah: "Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan
itu mereka bergembira".
( QS.Yunus: 58 ).

Rasulullah SAW sendiri mensyukuri atas kelahirannya. Dalam sebuah Hadits
dinyatakan: "Dari Abi Qotadah al-Anshori RA sesungguhnya Rasulullah SAW pernah
ditanya mengenai puasa hari senin. Rasulullah SAW menjawab: Pada hari itu aku
dilahirkan dan wahyu diturunkan kepadaku".

Diriwayatkan dari Imam Bukhori bahwa Abu Lahab setiap hari senin diringankan
siksanya dengan sebab memerdekakan budak Tsuwaybah sebagai ungkapan
kegembiraannya atas kelahiran Rasulullah SAW. Jika Abu Lahab yang non-muslim
dan al-Qur'an jelas mencelanya, diringankan siksanya lantaran ungkapan
kegembiraan atas kelahiran Rasulullah SAW, maka bagaimana dengan orang yang
beragama Islam yang gembira dengan
kelahiran Rasulullah SAW.

Mawlid adalah Pembacaan Sholawat atas Nabi saw :

Arti kata shalawat menurut bahasa (lughot) ialah Doa. Jadi azas sholawat itu
ialah do'a, hal ini diterangkan pada QS Taubah ayat 103 : "Washolli `alayhim,
Inna sholawaataka sakanun-llahum " , boleh diartikan : "Dan berdo'alah kamu
(Muhammad Rosululloh) atas mereka (orang-2 yang beriman) sesungguhnya do'amu
itu menjadikan tenang/tentram bagi mereka"

Firman Allah yang menerangkan bersholawat dan bersalam kepada Nabi Muhammad SAW
tercantum dalam QS Al Ahzab ayat 56 :
"Innallooha wa malaa ikatahu yusholluuna alan nabii, yaa ayyuhal ladzina
amanuu sholluu alayhi wassalimu taslima"

"Sesungguhnya Allah dan MalaikatNya bersholawat atas Nabi, Wahai orang-2 yang
beriman bersholawatlah kamu semua atas Nabi dan bersalamlah kamu dengan salam
yang sebenar-benarnya"

Dari ayat tersebut , Allah menyampaikan ada tiga jenis sholawat, yaitu :
Sholawatnya Allah swt, Sholawatnya Malaikat Allah swt dan Sholawatnya orang-2
ber Iman kepada Nabi saw

Dari isinya, maka ada dua buah, yaitu pernyataan dan perintah Allah swt. Allah
menyatakan bahwa dirinya sendiri itu bersholawat kepada nabi. Semua Malaikat
bersholawat atas Nabi.

Disinilah keistimewaan dan kekhususan ibadah sholawat ini dibandingkan ibadah
yang lain, pada ibadah yang lain, langsung diperintah pada hambaNYA, tanpa
diawali contoh /perbuatan oleh Allah swt. Setelah pernyataan bahwa diriNYA,
Allah telah bersholawat kepada Nabi terlebih dahulu, lalu para MalaikatNYA,
barulah Allah kemudian memberi perintah : "Yaa Ayyuhal ?ladziina amanuu?.
"Wahai orang-orang beriman" bersholawatlah kamu orang-orang beriman atas Nabi
saw?.

Namun memang setiap kebaikan dan kebangkitan semangat muslimin mestilah ada yg
menentangnya, dan hal yg lebih menyakitkan adalah justru penentangan itu bukan
dari kalangan kuffar, tapi dari kalangan muslimin sendiri, mereka tak suka Nabi
Muhammad saw dicintai dan dimuliakan, padahal para sahabat radhiyallahu'anhum
sangat memuliakan Nabi saw, Setelah Rasul saw wafat maka Asma binti Abubakar
shiddiq ra menjadikan baju beliau saw sebagai pengobatan, bila ada yg sakit
maka ia mencelupkan baju Rasul saw itu di air lalu air itu diminumkan pada yg
sakit (Shahih Muslim hadits no.2069).

Seorang sahabat meminta Rasul saw shalat dirumahnya agar kemudian ia akan
menjadikan bekas tempat shalat beliau saw itu mushollah dirumahnya, maka Rasul
saw datang kerumah orang itu dan bertanya : "Dimana tempat yg kau inginkan aku
shalat?". Demikian para sahabat bertabarruk dengan bekas tempat shalatnya Rasul
saw hingga dijadikan musholla (Shahih Bukhari hadits no.1130).

Sayyidina Umar bin Khattab ra ketika ia telah dihadapan
sakratulmaut, akibat sebuah serangan pedang yang merobek perutnya dengan luka
yg sangat lebar, beliau tersungkur roboh dan mulai tersengal sengal beliau
berkata kepada putranya (Abdullah bin Umar ra), "Pergilah pada ummulmukminin,
katakan padanya aku berkirim salam hormat padanya, dan kalau diperbolehkan aku
ingin dimakamkan disebelah Makam Rasul saw dan Abubakar ra", maka ketika
Ummulmukminin telah mengizinkannya maka berkatalah Umar ra : "Tidak ada yang
lebih kupentingkan daripada mendapat tempat di pembaringan itu" (dimakamkan
disamping makam Rasul saw" (Shahih Bukhari hadits no.1328).

Dihadapan Umar bin Khattab ra Kuburan Nabi saw mempunyai
arti yg sangat Agung, hingga kuburannya pun ingin disebelah kuburan Nabi saw,
bahkan ia berkata : "Tidak ada yang lebih kupentingkan daripada mendapat tempat
di pembaringan itu".

Dan masih banyak riwayat shahih lainnya tentang takdhim dan
pengagungan sahabat pada Rasulullah saw, namun justru hal itu
ditentang oleh kelompok Salafi Wahabi di akhir zaman ini, mereka menganggap
hal hal semacam itu adalah kultus, ini hanya sebab kedangkalan pemahaman
syariah mereka, dan kebutaan atas ilmu kemurnian tauhid.

Maka marilah kita sambut kedatangan Bulan Kebangkitan Cinta Muslimin pada Nabi
saw ini dengan semangat juang untuk turut berperan serta dalam Panji Dakwah,
jadikan medan ini benar benar sebagai ajang perjuangan kita untuk menerangi
wilayah kita, masyarakat kita, masjid kita, musholla kita, rumah rumah kita,
dengan cahaya Kebangkitan Sunnah, Cahaya Semangat Hijrah, kemuliaan kelahiran
Nabi saw yg mengawali seluruh kemuliaan islam, dan wafatnya Nabi saw yang
mengawali semangat pertama setelah wafatnya beliau saw.

Saudara-saudarku, kelompok anti maulid semakin gencar berusaha
menghalangi tegaknya panji dakwah, maka kalian jangan mundur dan berdiam diri,
bela Nabimu saw, bela idolamu saw, tunjukkan akidah sucimu dan semangat
juangmu, bukan hanya mereka yg memiliki semangat juang dan mengotori
masjid-masjid hlussunnah dengan pencacian dg memfitnah kita adalah kaum
musyrik karena mengkultuskan Nabi Saw.

Saudaraku bangkitlah, karena bila kau berdiam diri maka kau turut
bertanggung jawab pula atas kesesatan mereka, padahal mereka saudara saudara
kita, mereka teman kita, mereka keluarga kita, maka bangkitlah untuk
memperbaiki keadaan mereka, bukan dengan pedang dan pertikaian, sungguh
kekerasan hanya akan membuka fitnah lebih besar, namun dg semangat dan gigih
untuk menegakkan kebenaran, mengobati fitnah yangg merasuki muslimin muslimat..

Adab-Adab Merayakan Maulid Nabi

Untuk menjaga agar perayaan maulid Nabi tidak melenceng dari aturan agama yang
benar, sebaiknya perlu diikuti etika-etika berikut:

1. Mengisi dengan bacaan-bacaan shalawat kepada Rasulullah SAW. Allah SWT
berfirman: "Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk
Nabi. Hai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan
ucapkanlah salam penghormatan kepadanya". QS. Al-Ahzab:56.

2. Berdzikir dan meningkatkan ibadah kepada Allah. Syekh Husnayn Makhluf
berkata: "Perayaan maulid harus dilakukan dengan berdzikir kepada Allah SWT,
mensyukuri kenikmatan Allah SWT atas kelahiran Rasulullah SAW, dan dilakukan
dengan cara yang sopan, khusyu' serta jauh dari hal-hal yang diharamkan dan
bid'ah yang munkar".

3. Membaca sejarah Rasulullah s.a.w. dan menceritakan
kebaikan-kebaikan dan keutamaan-keutamaan beliau. Misalnya dengan membaca
Mawlid Barzanji dan sejenisnya yang sebaiknyanya disertai artinya agar
pendengar memahami sejarah Rasulullah saw.

3. Memberi sedekah kepada yang membutuhkan atau fakir miskin.
4. Meningkatkan silaturrahmi.
5. Menunjukkan rasa gembira dan bahagia dengan merasakan senantiasa kehadiran
Rasulullah s.a.w. di tengah-tengah kita.
6. Mengadakan pengajian atau majlis ta'lim yang berisi anjuran untuk kebaikan
dan mensuri tauladani Rasulullah s.a.w.


Wa min Allah at Tawfiq

Semua artikel ini dimuat dalam Buku "Salawat Bukan Bid'ah" oleh arief hamdani
yang merupakan kumpulan Ceramah Mawlana Syaikh Hisham Kabbani ar Rabbani.

sumber: keluarga-islam.com & www.mevlanasufi.blogspot.com
Posted on 09.33 by Ahry Almanggaray and filed under , | 2 Comments »